Thursday, February 25, 2010
Tuesday, February 23, 2010
PERHIMPUNAN TERAKHIR BERSAMA PUAN MARIANI
Saturday, February 20, 2010
HARI SUKAN SMK SERI PERAK
Friday, February 19, 2010
www.iluvislam.com
daffodil
editor : everjihad
Kemanakah cinta kita menghilang Ya Allah?
Ke hutan belantara ke gaung curam kucari.
Tapi tiada kujumpa ya Allah.
Tiada kujumpa!
Adakah ia telah lenyap buat selamanya?
Terhembus keluar dari atmosfera cintaku?
Tak layakkah diriku untuk menikmatinya hingga nafas terakhirku?
Jangan begini,
aku tidak mampu ya Allah.
CintaMu itu umpama desiran bayu.
Yang perlahan-lahan mengusap jiwa
Yang perlahan-lahan membuatku bahagia
Aku cemburui Rabiatul Adawiyah ya Allah
Mengapa bukan aku yang Kau pilih?
Mengapa bukan aku?
Jangan sampai satu titik hitam itu memusnahkan yang lain juga.
Aku tahu kelemahanku ya Allah.
Aku tahu itu. Dan sebenar-benarnya aku tahu.
Lantas, inilah yang aku bimbangkan.
Bisikkan pada pintu langit, jangan biarkan aku menunggu lagi
Teratai putih, menjelmalah!
Pari kecil, bawalah...
Debunga sakti, terbanglah...
Dan CINTA, kembalilah!
kemana cinta kita menghilang ya Tuhan?
jangan biarkan aku meninggalkanMu lagi ya Tuhan
jangan sampai aku jadi insan munafik
nauzubillah
aku gembira dan bahagia
jika hanya Kau bisa kembalikan cinta kita ya Allah
Monday, February 15, 2010
DAKWAH MELALUI KARTUN YANG DIGERUNI
Sunday, February 14, 2010
HARI VALENTINE ROSAKKAN AKIDAH
Asasnya di sini, perayaan itu adalah milik bukan Islam, bahkan boleh jadi ia bidaah yang direka dalam ajaran Kristian, sedangkan meniru identiti Ahlul Kitab dilarang, inikan pula meniru bidaah dalam agama mereka.
Dalil mengenai hal ini sangat banyak, antaranya: Rasulullah SAW bersabda: "Siapa menyerupai sesuatu kaum, maka dia sebahagian daripada mereka." (Hadis riayat Abu Daud Ahmad dan lain-lain. Shaikh al-Albani mensahihkannya dalam Sahih Abi Daud)
Rasulullah SAW sangat tegas untuk berbeza daripada identiti orang kafir, hatta dalam bab keduniaan sekalipun.
Shaikh al-Islam al-Imam Ibn Taimiyyah Rahimahullah menyebut wujud kesepakatan (ijmak) mengenai haram meniru orang kafir dalam perayaan mereka.
Tujuan perayaan ini untuk menyuburkan rasa cinta termasuk dengan bukan Islam. Ini jelas bertentangan dengan Islam. Allah SWT berfirman maksudnya: "Kamu tidak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang yang menentang Allah dan Rasu-Nya, sekalipun orang itu bapa, anak, saudara atau keluarga mereka" (Al-Mujadilah 58:22)
Kata Ibn Taimiyyah Rahimahullah: "Allah menyatakan kepada kita tiada orang beriman yang akan mengambil orang kafir sebagai teman rapat mereka. Sesiapa yang mengambil orang kafir sebagai teman rapat bukan orang yang beriman. Meniru mereka adalah satu daripada bentuk cinta, maka ia adalah terlarang." (Al-Iqtidha' 1/490)
Cinta dipromosi melalui Hari Valentine adalah kepada bukan mahram. Ia antara jalan yang mendekatkan kepada zina. Kita dapat lihat bagaimana pada 14 Februari, pasangan bukan mahram asyik berdua-duaan, keluar bersama, merayakan di restoran dan hotel.
Semua ini dilakukan atas alasan menzahirkan rasa cinta, sedangkan perlakuan itu hanya layak dilakukan suami atau isteri kepada pasangannya yang halal, bukan kepada mereka yang bukan mahram.
Allah SWT jelas menerangkan kepada kita agar menjauhi hal yang mendekatkan kepada zina. Firmannya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan yang buruk." (Al Isra' 17: 32)
Berdasarkan hujah yang dikemukakan di atas, ada beberapa kewajipan yang perlu dimainkan umat Islam dalam isu ini iaitu:
Seorang Muslim tidak boleh menyambutnya atau menyertai orang lain dalam sambutan berkenaan sama ada dengan menghadiri atau membantu mereka yang menyambutnya.
Al-Imam Az-Zahabi menyebutkan: 'Seandainya orang Kristian dan Yahudi mempunyai sesuatu perayaan yang dimiliki mereka, maka tidak boleh seorang Muslim menyertai mereka (di dalam sambutan itu), sebagaimana dia tidak menyertai mereka dalam agama atau arah kiblat solat." (Tasyabbuh al-Khasis bi Ahl al-Khamis)
Seorang Muslim tidak boleh membantu sama ada umat Islam atau bukan Islam yang menyambutnya. Ini termasuklah menyediakan tempat sambutan, mengiklankan, menjual barangan yang berkaitan seperti kad ucapan, kek dan lain-lain. Ini kerana ia termasuk di dalam membantu mereka melakukan kemungkaran.
Firman Allah SWT: "Bertolong-tolonglah kamu dalam melakukan kebajikan dan takwa dan janganlah kamu bertolong-tolongan dalam perbuatan dosa dan permusuhan." (Al-Maidah 5: 2)
Seorang Muslim pelu mengingatkan saudara seagama mengenai larangan menyambut Hari Valentine.Ibn Taimiyyah rahimahullah berkata: 'Sebagaimana kita tidak sepatutnya meniru mereka dalam sambutan perayaan, maka kita juga tidak sepatutnya membantu umat Islam yang lain menyambutnya, bahkan dia sepatutnya diperingatkan untuk tidak melakukannya." (Al-Iqtidha 2/519-520)
Merayakan Hari Valentine adalah pengagungan ke atas lagenda cinta yang dikaitkan dengan hari berkenaan. Sudah jelas kepada kita latar belakang sejarahnya, walau daripada versi mana sekalipun, ia berasal orang bukan Islam.
Friday, February 12, 2010
Asal Kata
Tahun Baru China merupakan hari raya yang paling penting dalam masyarakat China. Perayaan Tahun Baru China juga dikenal sebagai 春節 Chūnjié (Festival Musim Semi / Spring Festival), 農曆新年 Nónglì Xīnnián (Tahun Baru), atau 過年 Guònián atau sin tjia.
Diluar daratan China, Tahun Baru China lebih dikenal sebagai Tahun Baru Imlek. Kata Imlek (阴历 : Im = Bulan, Lek = penanggalan) berasal dari dialek Hokkian atau mandarinya yin li yang berarti kalender bulan. Perayaan Tahun Baru Imlek dirayakan pada tanggal 1 hingga tanggal 15 pada bulan ke-1 penanggalan kalender China yang menggabungkan perhitungan matahari, bulan, 2 energi yin-yang, konstelasi bintang atau astrologi shio, 24 musim, dan 5 unsur. (Festival Musim Semi).
Karena 1/5 penghuni bumi ini adalah orang China, maka Tahun Baru China hampir dirayakan oleh seluruh pelosok dunia dimana terdapat orang China, keturunan China atau pecinan. Banyak bangsa yang bertetangga dengan China turut merayakan Tahun Baru China seperti Taiwan, Korea, Mongolia, Vietnam, Nepal, Mongolia, Bhutan, dan Jepang.
Khusus di daratan China, Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan negara-negara yang memiliki penduduk beretnis China, Tahun Baru China dirayakan dan sebagian telah berakultrasi dengan budaya setempat.
Penanggalan Kalender China
Pengaruh kemajuan kebudayaan Sungai Huang Ho (Kuning) dan Yang Tze di daratan China tempo dulu, memberi pengaruh besar terhadap aspek kehidupan bangsa-bangsa yang bertetangga dengan China. Negara-negara Korea, Jepang dan Vietnam mengadopsi sistem penanggalan China, kultur serta aksara negaranya.
Dalam 1 Tahun China terdiri dari 12 bulan atau 13 bulan jika Tahun Kabisat. Dalam 1 bulan terdiri 29 atau 30 hari. Sehingga dalam setahun terdiri dari 355 hari atau 385 hari (Tahun Kabisat). Secara sistem penanggalan Masehi (Gregorian), Tahun Baru China pasti jatuh antara 21 Januari (paling awal) hingga 20 Februari (paling akhir) setiap tahunnya. Ini berarti hari raya biasanya jatuh pada bulan kedua setelah musim dingin.
Elemen Matahari pada Kalender China
Seperti sistem penanggalan Gregorian, Kalender China menggunakan referensi revolusi bumi terhadap matahari yakni 1 tahun terdiri dari 12 bulan atau 13 bulan jika tahun kabisat. Secara resmi, tahun China telah berusia 2560 tahun pada 2009 ini.
Elemen Bulan pada Kalender China
Seperti sistem penanggalan di India tempo dulu, Kalender China menggunakan referensi revolusi bulan terhadap bumi. Dalam 1 bulan China terdiri 29 atau 30 hari. Dimana tanggal 1 jatuh pada bulan mati (tilem) dan tanggal 15 jatuh pada bulan purnama. Elemen bulan ini sangat penting, karena mempengaruhi aspek psikologis manusia serta pengaruh alam (pasang-surut).
Orang China mempercayai bahwa tanggal 1 dan 15 lunar merupakan tanggal ’sakral’ dimana pada saat itu, emosi manusia dan energi di bumi lagi naik/hangat. Nafsu, emosi, akan lebih mudah muncul pada bulan tilem dan purnama. Sehingga jika seseorang berlatih untuk berbuat dan berpikir baik, maka hal itu akan mendatangkan berkah. Fenomena yang serupa tapi tidak sama juga dapat dijumpai pada perilaku banyak hewan yang cenderung melakukan perkawinan pada periode tersebut (tanggal 28,29,30,1,2,3 dan 13,14,15,15,17 lunar).
Elemen Shio (Rasi Bintang) pada Kalender China
Prinsip keharmonisan manusia dan alam yang diajarkan oleh filsuf China ribuan tahun silam pun mengilhami sistem kalender China. Ilmu pengetahuan China di masa prasejarah telah mampu melihat gejala hubungan antara kejadian di galaksi (bintang-bintang) dengan kehidupan di bumi (butterfly effect). Oleh karena itu, ditemukan 12 masa yang memiliki periode khusus yang mempengaruhi kehidupan di bumi yang dikenal sebagai shio.
Berikut 12 shio yang dikenal masyarakat China (sering dijadikan ramalan) yakni:
- Tikus (鼠) : 19 Feb1996, 7 Feb 2008
- Kerbau (牛) : 7 Feb1997, 26 Jan 2009
- Harimau (虎) : 28 Jan 1998, 14 Feb 2010
- Kelinci (兔) : 16 Feb 1999, 3 Feb 2011
- Naga (龍) : 5 Feb 2000, 23 Jan 2012
- Ular (蛇) : 24 Jan 2001, 10 Feb 2013
- Kuda (馬) : 12 Feb 2002, 31 Jan 2014
- Kambing (羊) : 1 Feb 2003, 19 Feb 2015
- Kera (猴) : 22 Jan 2004, 8 Feb 2016
- Ayam (雞) : 9 Feb 2005, 28 Jan 2017
- Anjing (狗) : 29 Jan 2006, 16 February 2018
- Babi (豬) : 18 Feb 2007, 5 Feb 2019
KAK ZANZAUYAH YANG KREATIF
Tuesday, February 9, 2010
Monday, February 8, 2010
KAEDAH PENGURUSAN STRESS DALAM ISLAM
Al-Qur’an merupakan cahaya, hidayah dan penyembuh bagi penyakit samada hati atau fizikal. Ia merupakan rahmat untuk sekalian alam. Dengan mentadabbur al-Qur’an yakni memahami, mendalami dan mententeramkan fikiran, hati dan jasmani.
Allah SWT telah berfirman dalam surah yunus, ayat 57:
“Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kamu al-Qur’an yang menjadi nasihat pengajaran dari Tuhan kamu, dan yang menjadi penawar bagi penyakit-penyakit batin yang ada di dalam dada kamu, dan juga menjadi hidayah petunjuk untuk keselamatan, serta membawa rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Imam al-Ghazali telag membawa kaedah-kaedah supaya pembacaan al-Qur’an boleh memberikan yang maksimum. Antaranya:
1. Memahami al-Qur’an itu adalah percakapan Allah SWT.
2. Menggambarkan Keagungan Allah SWT dengan sifat dan Asma’Nya.
3. Menghadirkan hati dengan meninggalkan segala perkara yang dapat mengganggu konsentrasi dalam pembacaan.
4. Memikirkan erti al-Qur’an.
5. Cuba memahami maqasid atau tujuan ayat tersebut.
6. Menujukan segala ayat al-Qur’an itu pada diri sendiri.
2) Tafakkur:
Ia bermaksud merenung dan memikir dengan mendalam mengenai sesuatu. Proses tafakkur boleh dimulakan dengan berfikir tentang diri sendiri. Bertafakkur tentang segala nikmat yang telah Allah SWT berikan pada diri dari kesihatan, kesempurnaan diri. Kemudian boleh diluaskan kepada keluarga, masyarakat, negara dan alam ini.
Surah Luqman, ayat 20:
“Tidakkah kamu memperhatikan bahawa Allah telah memudahkan untuk kegunaan kamu apa yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan telah melimpahkan kepada kami nikmat-nikmatNya yang zahir dan yang batin?”
Surah an-Nahl, ayat 18:
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah (yang dilimpahkanNya kepada kamu), tiadalah kamu akan dapat menghitungnya satu persatu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”
Kemudian bandingkan diri dengan masyarakat sekeliling, dan lihat betapa banyaknya nikmat Allah SWT ke atas berbanding orang lain, haiwan dan tumbuhan, renungkan sebesar-besar nikmat iaitu Islam dan Iman.
3) Banyakkan Sedeqah:
Iaitu memberikan sedeqah semata-mata kerana Allah SWT. Salah satu perkara yang menyebabkan jiwa tidak tenang kerana harta. Harta adalah kurniaan Allah. Orang yang bakhil dan kikir disempitkan oleh Allah SWT hati dan akhlaknya kerana mereka bakhil dengan kurniaan Allah SWT kepadanya. Firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah, ayat 245:
“Siapakah orangnya yang (mahu) memberikan pinjaman kepada Allah sebagai pinjaman yang baik (yang ikhlas) supaya Allah melipatgandakan balasannya dengan berganda-ganda banyaknya? Dan (ingatlah), Allah jualah Yang menyempit dan Yang meluaskan (pemberian rezeki) dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.”
Nabi SAW telah menetapkan beberapa adab penting dalam bersedeqah supaya ia mampu memberikan keberkatan kepada orang yang bersedeqah. Antaranya:
1. Sedekah itu perlu diberi semata-mata kerana Allah SWT.
2. Sedekah ketika masih sihat.
3. Sedekahlah ketika seseorang itu merasa bakhil atau sangat sayang pada hartanya.
4. Sedekahlah ketika seseorang itu sedang mengimpikan dirinya menjadi kaya dan takut pada kemiskinan.
5. Sedekahlah tapi rahsiakanlah.
6. Sedekahlah tapi jangan bermegah atas orang yang menerima sedekah.
4) Taqarrub
Yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga dapat mengenali Allah SWT, mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya. Sehingga akhirnya dapat menduduki maqam seperti para solihin yang hampir dengan Allah SWT.
4.1 Hidupkan Malam Anda:
Iaitu bangun di tengah malam dengan meninggalkan segala kenikmatan tidur untuk menyembah Allah. Bahkan Rasul SAW dalam menerangkan kepentingan tahajjud, apabila seseorang itu bangun di tengah malam semata untuk mengingati Allah, dia bersusah payah berwuduk dan bersolat maka hatinya akan menjadi tenang dan dikuatkan jasmaninya.
Kisah penghuni syurga dalam Surah al-Dzariyyat, ayat 17:
“Mereka sentiasa mengambil sedikit sahaja masa dari waktu malam, untuk mereka tidur.”
Sifat orang yang beriman itu ialah seperti yang digambarkan dalam Surah al-Sajdah, ayat 16:
“Mereka merenggangkan diri dari tempat tidur, (sedikit sangat tidur, kerana mengerjakan sembahyang tahajjud dan amal-amal soleh); mereka sentiasa berdoa kepada Tuhan mereka dengan perasaan takut (akan kemurkaanNya) serta dengan perasaan ingin memperolehi lagi (keredaanNya); dan mereka selalu pula mendermakan sebahagian dari apa yang Kami beri kepada mereka.”
Bangun malam adalah amat sukar kepada manusia. Bagi memudahkan bangun malam Imam Ghazali memberikan beberapa kaedah garis panduan. 4 perkara yang berkaitan dengan fizikal:
1. Jangan makan terlalu banyak.
2. Jangan melakukan aktiviti yang sangat berat hingga badan jadi letih untuk bangun tahajjud.
3. Tidur sebentar di siang hari.
4. Jauhkan dari perbuatan dosa pada siang hari kerana akan memberatkan hati untuk beribadat pada malam hari.
4 perkara yang berkaitan dengan rohaniah pula ialah:
1. Jauhkan diri dari perkara bid’ah dan jangan terlalu menyibukkan diri dengan urusan dunia di siang hari.
2. Timbulkan dalam hati perasaan khauf (takut) pada azab-azab Allah SWT dan jangan panjang angan-angan.
3. Berusaha mengetahui kelebihan-kelebihan bangun malam.
4. Suburkan dalam hati rasa iman dan cinta pada Allah SWT.
4.2 Banyakkan Berzikir:
Berzikir iaitu selalu mengingati Allah samada dengan lidah atau hati.
Surah al-Ra’ad, ayat 28:
“(Iaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah”. Ketahuilah dengan ‘zikrullah’ itu, tenang tenteramlah hati manusia.”
5) Husnu Dzon kepada Allah SWT:
Iaitu berbicara dan berkata dengan positif dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Ini kerana setiap lafaz yang diucapkan itu adalah doa dan sangkaan kita kepada Allah SWT.
“Sesungguhnya aku adalah sebagaimana sangkaan hambaKu”.
Al-A’raf, ayat 194:
“Sesungguhnya benda-benda yang kamu seru selain Allah adalah makhluk-makhluk seperti kamu. Oleh itu, (cubalah) menyerunya supaya benda-benda itu dapat memperkenankan permohonan kamu, kalau betul kamu orang-orang yang benar.”
6) Pengurusan
Iaitu kebijaksanaan dalam menguruskan masa, tenaga, keutamaan dan aset. Bahkan Allah SWT telah mengingatkan kita tentang beban kerja dan tanggungjawab itu perlulah sepadan dengan kemampuan kita. Bahkan kita diajarkan berdoa dari beban kerja yang berlebihan yang tidak mampu tanggung.
Surah al-Baqarah, ayat 286:
“Allah tidak memberati seseorang malainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.
Para hukama’ pernah berkata:
“Jangan kamu tanggung bola dunia itu di atas kepala kamu.”
7) Banyakkan Syukur kepada Allah SWT:
Berterima kasih kepada Allah SWT dan jangan sekali-kali jangan mencari balasan atau mengharapkan ucaoan terima kasih dari orang lain kepada kita.
Surah al-Insan, ayat 9:
(Sambil berkata dengan lidah atau dengan hati): “Sesungguhnya kami memberi makan kepada kamu kerana Allah semata-mata; kami tidak berkehendakkan sebarang dari kamu atau ucapan terima kasih.”
Surah Faathir, ayat 34:
“Dan (sebagai bersyukur) berkatalah mereka: “Sega puji tertentu bagi Allah, yang telah menghapuskan perasaan dukacita dari kami; Sesungguhnya Tuhan kami maha Pengampun, lagi sentiasa memberi balasan yang sebaik-baiknya (kepada orang-orang yang taat).
8) Tawakkal:
Berserah diri, menyerahkan natijah sesuatu perkara kepada Allah SWT setelah berusaha sedaya upaya, percaya kepada segala janjiNya. Ketika berjaya dia mengucapkan istighfar dan ketika gagal dia mengucapkan tahmid.
Al-‘Imran, ayat 173:
“Mereka juga ialah yang diberitahu oleh orang-orang (pembawa berita) ketika mereka: “Bahawa kaum (kafir musyrik) telah mengumpulkan tentera untuk memerangi kamu, oleh itu hendaklah kamu gerun kepadanya”. Maka berita itu makin menambahkan iman mereka lalu berkata: “Cukuplah untuk (menolong) kami, dan Ia sebaik-baik pengurus (yang terserah kepadaNya segala urusan kami)”.
Terdapat beberapa unsur penting dalam tawakkal:
1. Seseorang itu menyedari bahawa Allah SWT yang memberi rezeki, kekuatan, keinginan dan tubuh badan yang sihat untuk dia berusaha meneruskan hidupnya di dunia ini.
2. Seseorang itu menyedari bahawa segala perbuatan dan tindakan, hakikat di sebaliknya adalah perbuatan Allah SWT.
3. Seseorang itu menyedari segala rezekinya itu datangnya dari Allah dan Allah jualah yang menggerakkan dia untuk mencari rezeki itu.
Kesimpulannya
Stress atau tekanan memang merupakan fitrah bagi manusia. Setiap dugaan yang datang adalah ujian dari Allah SWT bagi menaikkan darjat dan martabat seseorang di sisi Allah SWT. Islam telah menetapkan setiap manusia akan diuji bagi mencari calon yang terbaik bagi memenuhi syurga Allah SWT. Bagi seorang Mukmin itulah sebesar-besar ganjaran yang diimpikan.
Maka sebagai Mukmin kita perlu bersedia untuk menghadapi tekanan dalam kehidupan kita. Kita bersedia dari segala sudut samada dari sudut ruhaniah, mental dan fizikal. Seperti mana firman Allah SWT dalam surah al-Anfal, ayat 60:
“Dan sediakanlah untuk menentang mereka (musuh yang menceroboh) segala jenis kekuatan yang dapat kamu sediakan dan dari pasukan-pasukan berkuda yang lengkap sedia, untuk menggerunkan dengan persediaan itu musuh Allah dan musuh kamu serta musuh-musuh yang lain dari mereka yang kamu tidak mengetahuinya sedang Allah mengetahuinya.”
WANITA MUNGKIN BOLEH SERTAI TILAWAH DI KELANTAN
Penasihat persatuan itu, Nik Jaafar Nik Ismail berkata langkah penarikan balik larangan berkenaan membolehkan mutu bacaan al-Quran di Kelantan dipertingkatkan di samping melahirkan golongan pelapis dalam bidang al-Quran, termasuk di kalangan wanita.
Bagaimanapun, Nik Aziz mahu pihak persatuan itu berunding dengan Pengerusi Jawatankuasa Pembangunan Islam, Pendidikan dan Dakwah Negeri, Datuk Mohd Amar
Nik Abdullah, bagi membincangkan soal teknikal dan peraturan dalam tilawah itu.
Kerajaan negeri menguatkuasakan larangan itu sejak 1990 kerana menganggap
suara wanita aurat, oleh itu tidak wajar dipertandingkan
Saturday, February 6, 2010
MENGANTUK SANGAT ZAKWAN NI.....
Friday, February 5, 2010
www.iluvislam.com
mauswah*
editor: azzahra_solehah
~ Bahawasanya Rasulullah saw adalah manusia yang paling tampan wajahnya, paling bagus bentuk penciptaannya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek.
(Muttafaq alaih)
~ Bahawasanya Rasulullah saw berkulit putih dan berwajah elok.
(Muslim)
~ Bahawasanya badan Rasulullah saw tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, dadanya bidang, janggutnya lebat, rambutnya sampai ke daun telinga, aku (sahabat) pernah melihatnya berpakaian merah dan aku tidak pernah melihat yang lebih indah daripadanya.
(Bukhari)
~ Bahawasanya wajah Rasulullah bulat bagaikan matahari dan bulan.
(Muslim)
~ Bahawasanya apabila Rasulullah saw gembira, wajahnya menjadi bercahaya seolah-olah seperti belaian bulan dan kami semua mengetahui yang demikian itu.
(Muttafaq alaih)
~ Bahawasanya tidaklah Rasulullah saw tertawa kecuali dengan senyum dan apabila kamu memandangnya maka kamu akan menyangka bahawa baginda memakai celak pada kedua matanya, padahal baginda tidak memakai celak.
(Tirmizi. Hasan)
~ Dari Aisyah ra, dia berkata "Tidak pernah aku melihat Rasulullah tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongnya. Akan tetapi tertawa baginda adalah dengan tersenyum".
(Bukhari)
~ Dari Jabir bin Samurah ra, dia berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah saw pada malam bulan purnama. Aku memandang baginda sambil memandang bulan. Baginda mengenakan pakaian merah. Maka menurutku, baginda lebih indah daripada bulan."
(Tirmizi, dia berkata: Hadis hasan gharib. Dan disahihkan oleh al-Hakim serta disetujui oleh az-Zahabi)
Tuesday, February 2, 2010
DI SEBALIK SUJUD
Jurucakap MICNA Jordan berkata, ini bererti darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan ketika seseorang itu sujud ketika solat.
Di dalam Majalah Buletin Bulanan MICNA, jurucakap persatuan ini membuat kenyataan bahawa;
Ini diakui sendiri oleh seorang doktor neurologi di Amerika Syarikat yang telah memeluk Islam kerana beberapa keajaiban di dalam penyelidikannya itu. Doktor tersebut mendapati dalam kajiannya urat pada saraf manusia memerlukan darah untuk beberapa sukatan tertentu sahaja.
Doktor neurologi tersebut tertarik untuk memeluk Islam semasa membuat kajian saraf yang dilakukan, iaitu terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia tidak dimasuki darah walaupun sepatutnya setiap inci otak manusia memerlukan darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal.
Kini doktor tersebut memeluk Islam dan beliau telah membuka sebuah klinik yang bertemakan "Perubatan melalui- Al-Quran". Beliau juga membuat ubat-ubatan berdasarkan kajian melalui Al-Quran dan Hadis Nabawi. Di antara kaedah yang digunakan termasuklah berpuasa, madu lebah, biji hitam (black Seed).
Manusia yang tidak bersembahyang apatah lagi yang bukan Islam, walaupun akal mereka berfungsi secara normal tetapi sebenarnya mereka akan hilang pertimbangan apabila membuat keputusan secara normal.
Justeru itu, tidak hairan ada di antara manusia kadang-kadang tidak segan silu untuk melakukan perkara bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan adalah salah.